KETANDUSAN IDEA... itu yang terjadi! seperti tiada bahan untuk bicara di sini..ilmu Allah terlalu Luas, namun masih lemahnya saya untuk berkata sepatah dari ilmuNYA. Dengan bantuan Allah, saya cuba perah sedikit dari selemah fikiran yang malas untuk digunakan..
Tiada upaya kita walaupun sekadar mengerlipkan mata tanpa gerakan dariNYA. Dengan nama Allah yang empunya jasad ini, saya memulakan bicara. POLIGAMI.
Topik hangat dikalangan wanita. Marah, meluat, benci juga sakit hati, tak puas hati, rendah diri.. semua perasaan begini akan terjadi pada banyak wanita bila saya cuba utarakan hal ini bagi mendengar pendapat.. ayuh!atas dasar ilmu, mari kita bersama-sama berkongsi bicara..
Tidak cukup nafkah, tidak ada keadilan, hanya kerana nafsu, tiada agama, kecemburuan isteri, isteri merasa rendah diri dan jauh hati, suami tiada memahami perasaan isteri yang terluka.. ini antara alasan tidak menyokong poligami! takut benar kita wahai wanita, bila kekasih hati dikongsi orang. Apakah masalah ini timbul kerana terlalu sayang?
Berbincang akan perasaan yang meruntun jiwa wanita tentang poligami tak akan ada penyudahnya, kerna nafsu tidak akan luak bila hati tak pernah basuh. Juga, permasalahan suami tidak layak berkahwin atas pelbagai alasan yang munasabah pada akal, segala akan benar belaka.
Rasa terpanggil menyatakan hak Allah walaupun diri belum layak memperkatakan hal yang 'tiada pada Tempat Kejadian'. Namun yang pasti tiada masalah jika takdir Allah mendatangi, asal saja ia datang dengan tulus dari Maha Esa tanpa sandaran makhlukNya.
Sedarkah saya? juga sedarkah para wanita budiman apa yang kita tak suka bicarakan ini adalah hukum Allah? Tidak layak untukmu wahai wanita berkata SETUJU atau TIDAK bila amanah Allah sudah diperintahkan..Kerna nikmat Kasih Sayang Allah yang dipinjamkan sedikit pada kita sudah membuat kita lupa. Tak malukah kita pada Allah mengaku pada yang bukan hak kekal kita? kita hanya menumpang sesama sendiri berkongsi nikmat kasih yang Allah kurniakan..
Lupakah kalian disaat mula Allah tumbuhkan rasa cintaNYa dihati kalian kepada suami...? Membuak-buak rasa cinta, sakit yang entah di mana sakitnya bila rasa tidak dapat diluahkan, indahnya rasa itu seperti "dunia ana yang punya", kadang kala seperti tidak boleh duduk dibuatnya..
"Alhamdulillah, inilah jodoh dari Allah padaku," kata kita. Merayu-rayu kita mohon moga kasih sayang bersama suami kekal dan bahagia dengan limpahan rahmat Allah. Setelah di pinang, kemudian kita di ijab qabul berasaskan hukum syariat dengan penyaksian Allah Taala.. Namun sayangnya, bila dah dapat bersama, kita lupa di celahan mana di sudut rumahtangga kita, hendak letak Allah. Di hiasan dinding mungkin?
Anak, suami sekadar pinjaman sementara hidup di dunia ini wahai ibu-ibu sekalian..kita berbalik ke tujuan asal hidup dibumi ini? janji tatkala menjadi isteri? saya yakin pasti semua antara kita mohon doa yang sama..kita memohon pada Allah agar dijodohkan seorang suami sebagai pembimbing ke jalan Allah..
Sayang..kita mungkir janji setelah bersatu bilik, Kita bohong pada Allah! Bila Allah cuba menaik taraf sedikit iman kita, kita tolak, kita kata Allah kejam, kita kata Allah tak faham perasaan kita, suami kita gatal, perempuan dasar perampas suami orang, suami gaji kecik daripada kita.. Malah lebih menyedihkan lagi, kita kata jodoh ditangan kita, boleh dikawal.
Bukan kah itu semua tuntutan nafsu haiwainiah kita, langsung tidak nampak jalan Allah yang terbuka di situ. Bila banyak menggunakan nafsu, lagi banyak kita berdusta..kita jadikan Allah sebagai batu loncatan memenuhi nafsu kita..
Betul! tidak salah menyalurkan nafsu lagi pula halal bagi kita sebagai isteri juga sebagai manusia, kita bukan malaikat!
Jangan kita menggunakan hukum bedasarkan nafsu kita tapi gunakan nafsu berlandaskan hukum Allah.
Berhakkah kita para isteri ada rasa cemburu pada suami? Cemburu kan tanda sayang, Saidatina Aisyah r.a. juga punya rasa cemburu apatah lagi kita, bukan?
Berhakkah kita para isteri ada rasa cemburu pada suami? Cemburu kan tanda sayang, Saidatina Aisyah r.a. juga punya rasa cemburu apatah lagi kita, bukan?
Betul tak salah, isteri-isteri nabi juga cemburu..perbandingan yang tidak salah. Namun, sekali lagi kita berpura-pura, Inilah yang saya katakan, bila kena dengan kehendak kita, kita guna tanpa segan silu.. bila Allah menyatakan Hak-Nya ke atas suami, dengan lantangnya juga kita marah tanpa malu.. Dimana rasa syukur kalian? Banyak sudah kalian guna nikmat dan hak Allah, guna udara tanpa bayar, guna perasaan cintanNya tanpa sedar.
Sahabat sekalian, nyawa kita di tangan Allah, namun Allah sekadar membiar dan melihat kita memperkudakan jasad kita sewenang-wenangnya tanpa sedikit pun amaran juga bayaran. Allah juga punya sifat Marah jika seringkali hukumnya dipermainkan!
Usahlah ditentang jika tidak mampu menerima.. Berdiam diri adalah lebih baik jika kalian tidak mampu menerima poligami. Cukup sekadar memahami indahnya sesebuah keluarga islam itu, sementara Allah mengangkat darjat kita ke tahap yang lebih baik.
Kefahaman akan suatu hukum juga adalah dengan hidayah Allah, Ada orang faham sedikit, ada orang faham banyak. Kefahaman dan penerimaan adalah dua perkara yang berbeza. Bila faham belum tentu menerima, Bila menerima sudah tentu faham. Sesudah menerima kita perlu belajar agar redha.
Awas! pembaca budiman, hukum Allah itu lagi banyak ditentang lagi akan mendatang.. bukan menakutkan kalian tapilah itulah cara Allah mentarbiah kalian supaya memahami dan melatih kalian agar lebih dekat padaNYA..
Pada permasalahan suami yang dikhuatiri tidak mampu menunaikan hukum Allah dengan baik didalam poligami, juga jelas TIDAK MAMPU namun keras mempertahankan hak berpoligami..Apa peranan isteri?. Inilah adalah masalah kurangnya agama dalam mengemudi sebuah bahteranya.. dan wajib baginya menyemak keperluan poligami bagi atas dasar Jodoh dari Allah, atau Jodoh dari Syaitan. Namun tidak berhak juga bagi si isteri mengatakan tidak melainkan hanya berbincang dan meminta nasihat pihak ketiga, yakni ibu bapa kedua belah pihak seterusnya pada yang arif hal hukum. Tidak mampu bukanlah satu istilah kewangan, ini berbalik kepada kurangnya agama dalam mengadili rumah-rumah tangga. Justeru, bagaimana mungkin Allah akan redha dan merahmati keluarga poligami tersebut?
Hukum Allah tidak pernah mencacatkan kehidupan manusia. Islam itu tetap Indah. Kita yang tidak berusaha mengikut sistem Allah. Maka, bila di " audit ", banyaklah Observation dan "NCR" nya.
Hukum Allah tidak pernah mencacatkan kehidupan manusia. Islam itu tetap Indah. Kita yang tidak berusaha mengikut sistem Allah. Maka, bila di " audit ", banyaklah Observation dan "NCR" nya.
Kesimpulan, usah khuatir pada yang tidak mampu baik dari segi nafkah mahupun keadilan, Allah bukan kejam, Allah hanya akan buka ruang berpoligami pada mereka yang berupaya.. jika ada jalan ke arah itu bermakna kedua pasangan itu baik suami atau isteri itu adalah mampu dan bersedia.. Hanya perlu suami dan isteri menyediakan PERASAAN untuk menerima keadaan baru. Sebaliknya jika ada penolakan dari kita, itulah Nafsu kita yang tak pernah puas. Allah tak pernah gagal dalam setiap perencanaanNYA. Carilah cinta Allah, pasti kalian rasa seperti tidak sempat menyemai kasih melayani suami. Perasaan ingin membolot sorang-sorang" , adalah kerna sayang kita sudah bercampur dengan nafsu yang tiada penyaksian Allah.
Jodoh, Rezki dan Ajal adalah 3 perkara yang menjadi HAK ALLAH. Jangan cuba untuk mengambil alih tanggungjawab Allah. Apa mungkin kalian boleh menolak tatkala ajal mendatang? jika boleh silakan mengambil alih tugas.
p/s bersama-sama kita mendidik jiwa.. (anNur)
No comments:
Post a Comment