Wahai lelaki,
Tegarnya engkau mengatakan dirimu
pemerintah.
Tahukah engkau, engkau sedang diperintah
oleh pemaisurimu?
Wahai lelaki,
Hebatnya engkau mengakui dirimu sang
pengadil.
Tahukah engkau, engkau belum mengenal
dirimu, lantas bagaimana kau menghakimi?
Wahai lelaki,
Angkuhnya dirimu mengatakan dirimu
beriman.
Tahukah engkau, engkau belum mengenal
agama tuhanmu, lalu bagaimana kau membedakan antara imam islam dan juga takwa?
Wahai lelaki,
Carilah agama melalui para ariffin,
bukan sang Balqis yang baru mengenal islam.
Dengan itu baru kau tahu kedudukan mu
dan Allah.
Wahai lelaki,
Cukuplah sudah menjadi pendengar suri
hidup mu.
Tahukah engkau itu adalah satu dosa
besar yang membawamu terus terjun ke neraka.
Wahai lelaki,
Usahlah berharap pada agama yang hanya
ada padamu ketika umur belasan.
Sesungguhnya tiada mencukupi bagi
memenangi pertarungan walaupun cuma di alam barzah.
Wahai lelaki,
Tiada pembimbing yang lebih adil
melainkan Al-Quran dan Hadith.
Melakukan dosa yang tidak kau sadari,
hanya merugikan umurmu.
Layaknya dirimulah menjadi penegas hukum.
Alihkanlah kembali tampuk pemerintahan
istana dengan agama.
Walau kafir nya firaun, Asiah tetap
menjadi hamba dalam istana.
Hentilah menjadi si Dayus….
tulisan: an-Nur